Aku kembali
Dara, aku kembali setelah sekian lama
Tuk penuhi janji
Namun kini
Kala kejenuhan merantaimu
Saat kesedihan memeluk kesendirianmu
Ketika tak lagi mampu kau tepis rasa rindu
Mampukah ku kembalikan ceria itu?
Dara, usap air matamu
Tak mampu ku lihat luka itu
Yang mengaburkan senyum manis
Yang menghitamkan auramu
Dara, tiap malam ku rasakan apa yang kau rasakan
Karena aku tetap aku yang kau kenal
Jangan tutup pintu hatimu
Bukalah untukku
Karena aku ada di situ
Pada langit tinggi
Pada langit tinggi, kulukis teduh parasnya. Setiap saat, kapan pun ku bisa kagumi. Ku mampu kikis rindu kalbu.
Pada langit tinggi, ku kaitkan seluruh harap. Nanti kan tiba tatap hapus pengap. Usap hati, cemerlang bak bebintang.
Pada tinggi langit ku adukan sgala sakit, luka dalam dan menganga. Bekasnya selalu inginku sirna. Jauh sebelum ku akhiri masa.
Kembali donk!!!
Mengapa kau menghilang.
Setelah bawaku terbang menerawang.
Kalau berani, sini.
Buatlah nyata seluruh imaji.
Mengapa kau bungkam.
Sebelumnya kau mampu menghipnotisku
dengan maut rayumu.
Hatiku telah lebam.
Datanglah!!!!biar ku hantam.
Mengapa tak berani ’tuk tunjukkan diri?
Padahal dulu berlagak bak ksatria sejati
Ah…dasar kau lelaki
Di mana mata hatimu??
Tak kan pernah mampu hatimu mendengar semua gundahku
Tak kan pernah mampu matamu membaca tiap kata rangkaikan lara
Tak kan pernah mampu !!!!!
Karena kau dingin seperti air yang membatu dan tak tahu malu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar